Mengenal Satelit Satria, Satelit Internet Terbesar Pertama Indonesia

Saat ini internet sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat modern. Seperti kita ketahui, Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi pengguna internet terbesar di dunia.
Mengenal satelit Satria (Satelit Republik Indonesia)

Dengan internet, masyarakat lebih mudah dan cepat melakukan segala kegiatan. Seperti kegiatan di bidang pendidikan, e-commerce, transaksi perbankan, pembayaran pulsa, tagihan listrik, pembelian tiket, pemesanan transportasi, makanan secara online dan kegiatan lainnya.

Dari informasi yang diperoleh, per Januari 2023 kurang lebih terdapat 212 juta pengguna internet di tanah air. Tidak menutup kemungkinan beberapa tahun kedepan, kebutuhan akses internet akan terus meningkat secara signifikan.

Upaya Pemerintah dalam Pemerataan Teknologi Digital

Di sebagian wilayah Indonesia, terutama daerah pedalaman masih belum dapat menikmati konektivitas internet dengan cepat. Sebagai negara kepulauan dengan ragam budaya yang berlimpah, sangatlah wajar jika konektivitas internet yang diterima oleh masyarakat di pedalaman berbeda dengan masyarakat yang berada di perkotaan.

Namun sebagai bangsa pejuang yang pandai mengubah tantangan menjadi peluang, termasuk dalam perjuangan menghadirkan koneksi internet. Pemerintah telah berupaya membangun menara-menara pemancar di daratan, menyambung kabel-kabel cahaya di dasar lautan demi pemerataan konektivitas internet.

Tapi sayangnya masih tetap ada saja masyarakat Indonesia yang belum dapat menikmati koneksi internet dengan lancar, terutama masyarakat yang berada di daerah pedalaman.

Melihat keadaan yang demikian, pemerintah Indonesia tidak tinggal diam. Pemerataan dalam berbagai sektor telah diupayakan sepenuhnya oleh pemerintah, termasuk pemerataan dalam hal teknologi digital.

Rendahnya konektivitas internet di daerah terpencil menjadi tantangan pemerintah saat ini dalam memberikan pelayanan terbaik pada rakyat Indonesia.

Mengenal Satelit Satria Milik Indonesia

Untuk menjembatani kesenjangan digital, mengentaskan kemiskinan informasi, dan menyediakan koneksi internet, pemerintah telah berupaya menjawab tantangan konektivitas internet dengan menghadirkan satelit multifungsi yang dirancang khusus untuk koneksi internet, yakni Satelit Satria (Satelit Republik Indonesia).

Dengan diluncurkannya Satelit Republik Indonesia, Indonesia akan mencetak sejarah baru. Satelit dengan kapasitas 150 Gbps ini merupakan salah satu satelit terbesar di Asia. Satelit Internet dengan kapasitas besar tersebut diklaim enam kali lebih besar dari yang pernah dimiliki Indonesia sebelumnya.

Spesifikasi Satelit Satria (Satelit Republik Indonesia)

Satelit yang dirakit oleh Thales Alenia Space dengan teknologi VHTS (Very High Throughtput Satellite) ini menjadi Ka-band pertama yang dimiliki oleh Indonesia.

Spesifikasi Satelit Republik Indonesia (Satelit Satria)

Satelit internet pertama milik Indonesia ini diharapkan dapat membantu masyarakat pelosok mengakses internet dengan mudah. Untuk mengenal satelit Satria, berikut spesifikasi lengkap dari satelit internet kebanggaan Indonesia ini.
  • Satelit berteknologi VHTS (Very High Throughput Satellite) Ka-band pertama di Indonesia
  • Kapasitas terbesar di Asia dengan total kapasitas 150 Gbps
  • Diproduksi oleh Thales Alenia Space Prancis
  • Memiliki 5 panel surya untuk setiap sayap solar array
  • Memiliki 3 antena reflektor
  • Memiliki 116 spot beams untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia
  • Memiliki teknologi pemrosesan digital terbaru
  • Satelit pertama di Asia yang mengadopsi bodi Spacebus Neo Level 6
  • Memiliki prosesor transparan digital
  • Memiliki mekanisme 4 pendorong listrik
  • Memiliki masaguna minimal 15 tahun
  • Akan diluncurkan dengan roket Falcon 9 oleh SpaceX milik Elon Musk, dari Cape Canaveral, Florida AS dengan bobot 4,6 ton
  • Akan mengorbit di slot orbit 140° 

Faktor Penentu Lokasi Gateway (Stasiun Bumi)

Satelit Republik Indonesia sendiri memiliki 11 stasiun bumi sebagai sarana pendukung. Stasiun bumi (gateway) merupakan terminal komunikasi yang mengawasi dan mengendalikan satelit Satria agar jaringan internet terhubung.

Gateway tersebar di 11 wilayah Indonesia, antara lain di Batam, Cikarang, Banjarmasin, Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika, dan Jayapura. Termasuk wilayah yang berada di sekitar gateway ini akan masuk kedalam wilayah cakupan Satria. Ada beberapa faktor untuk menentukan lokasi stasiun bumi, antara lain:
  1. Sebaran geografis kapasitas pita lebar lewat satelit
  2. Ketersediaan pita spektrum frekuensi
  3. Ketersediaan fasilitas infrastruktur yang mendukung pengoperasian stasiun bumi untuk gateway, antara lain kualitas jaringan listrik daerah dan jaringan terestrial fiber optik

Peluncuran Satelit Republik Indonesia (Satria)

Rencananya, Satria akan diluncurkan menggunakan Roket Falcon 9 milik SpaceX dari Cape Canaveral, Florida, Amerika Serikat pada hari Minggu, 18 Juni 2023 waktu Florida Amerika Serikat atau hari Senin 19 Juni Waktu Indonesia Barat.

Sebelumnya satelit yang dirakit oleh Thales Alenia Space di Prancis sejak September 2020 hingga Mei 2023 ini awalnya akan diangkut dari Perancis ke AS menggunakan Antonov. Sayangnya burung besi tersebut hancur lebur seiring perang Rusia-Ukraina.
Baca juga:
Akhirnya, dari Cannes, Perancis bagian selatan menuju Cape Canaveral, satelit Satria dikirim menggunakan transportasi laut selama 17 hari. Dan saat ini posisi satelit Satria sudah berada di Payload Processing Facility SpaceX.

Di Florida, satelit Satria tengah melalui berbagai tahap persiapan, termasuk pemasangan rocket adapter dan fairing (penutup satelit) pada roket peluncur.

Setelah diluncurkan, agar sampai dan menempati slot 146 derajat Bujur Timur (BT), tepat berada di Papua, Indonesia, satelit Satria butuh waktu empat hingga lima bulan untuk proses orbit raising.

Satelit Satria Perkuat Koneksi Internet Layanan Publik

Satelit yang menggunakan teknologi canggih dan baru digunakan di 3 negara di dunia ini diharapkan akan memudahkan akses di berbagai fasilitas pelayanan publik, terutama instansi-instansi pemerintah yang berada di daerah 3T serta daerah perbatasan. 

Satelit Satria Perkuat Koneksi Internet Layanan Publik

Fasilitas pelayanan publik yang berada di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) yang belum memperoleh akses internet yang memadai tersebut diantaranya:

1. Pendidikan

Untuk mendukung proses belajar mengajar dari sekolah dasar hingga sekolah menengah, madrasah dan pesantren serta untuk mendukung pelaksanaan ANBK (Asesmen Nasional Berbasis Komputer).

2. Kesehatan

Untuk mendukung pelayanan puskesmas, rumah sakit dan layanan kesehatan lainnya sehingga database kesehatan masyarakat akan cepat terintegrasi dengan pusat.

3. TNI/Polri

Untuk mendukung pemenuhan kebutuhan administrasi keamanan yang dapat diandalkan.

4. Pemerintah Daerah

Untuk mendukung kantor desa/kelurahan dan kecamatan di Indonesia yang terhubung secara online sehingga pelayanan pemerintah menjadi berbasis elektronik (e-government).

Kesimpulan

Satelit Satria merupakan proyek strategis nasional dengan skema kerjasama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) dan tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional.

Kemenkominfo bertindak sebagai penanggung jawab proyek kerjasama melalui Badan Layanan Umum Bakti Kominfo dengan PT Satelit Nusantara Tiga sebagai Badan Usaha Penyelenggara. Satelit multifungsi ini dibentuk oleh konsorsium Proyek Strategis Nasional (PSN).
Baca juga:
Dengan peluncuran satelit Satria, ketersediaan konektivitas internet di Indonesia akan semakin meluas dan dipastikan dapat menjangkau daerah terpencil, termasuk di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).

Internet yang dihadirkan akan menyentuh 150.000 titik, termasuk daerah perbatasan dengan harapan bisa memberikan kesetaraan infrastruktur digital dan pemerataan akses internet layanan publik.

Satelit Satria yang dipastikan akan diluncurkan tanggal 19 Juni 2023 Waktu Indonesia Barat ini mulai dapat dinikmati layanannya oleh masyarakat Indonesia, terutama masyarakat di daerah terpencil ini paling lambat pada bulan Januari 2024.

Untuk dapat menyaksikan peluncuran satelit Satria, Masyarakat dapat menyaksikan secara live melalui kanal YouTube Kemkominfo TV pada 19 Juni 2023 pukul 05.00 WIB, atau dapat langsung membuka link berikut https://www.youtube.com/live/oLWFynU1X6g?feature=share.

bm

Blogger amatir yang suka berbagi cerita, informasi dan ilmu pengetahuan melalui tulisan di blog.

Posting Komentar

Mohon berikan komentar dengan bahasa yang santun sesuai dengan topik yang dibahas, tidak memasang link hidup, dan tidak meninggalkan spam!.

Terimakasih banyak atas perhatiannya.

avatar
Admin Kang Syahri Online
Selamat datang di Kang Syahri
Silakan kirimkan pesan untuk bekerjasama dengan kami!