Tradisi Mudik Lebaran Dan Manfaatnya

Mudik lebaran adalah suatu hal yang sudah tidak asing lagi bagi bangsa Indonesia, yakni kegiatan rutinitas tahunan menjelang Lebaran atau Hari Raya Umat Islam yang sudah menjadi sebuah tradisi. 

Tradisi Mudik Lebaran
Arus mudik lebaran
Mudik lebaran yang kita ketahui bersama adalah dimana seseorang yang kehidupannya jauh dari orang tua, saudara ataupun sanak famili di kampung halaman untuk bekerja di suatu daerah atau kota (menjadi perantau) kemudian pada suatu waktu mereka pulang ke kampung halamannya untuk sementara. 

Dalam bahasa Jawa, mudik berasal dari kata Mulih Disik (pulang dulu) yang maksudnya pulang ke kampung halaman untuk sementara waktu saja. 

Namun masyarakat Betawi mengartikan mudik adalah Kembali ke Udik. Jika orang Jawa hendak pulang ke kampung halaman, maka orang Betawi menyebut mereka akan kembali ke udik. Dari kata tersebut akhirnya secara bahasa mengalami penyederhanaan kata dari "Udik" menjadi "Mudik". 

Biasanya mudik ini terjadi sebelum lebaran, mereka pulang ke kampung halaman dengan tujuan untuk menjumpai orang tua, saudara, kerabatnya karena sudah lama tidak bertemu. Pada saat mudik tersebut, mereka memanfaatkan waktunya untuk saling bersilaturrahim kepada orang yang dijumpainya di kampung halaman. 

Selain itu juga mereka melakukan ziarah ke kuburan sanak keluarganya yang telah tiada. Hal tersebut dilakukan untuk meminta doa restu agar pekerjaan dan kehidupan di perantauan berlangsung baik.

Manfaat Mudik Lebaran

Selain beberapa tujuan mudik yang sudah disebutkan diatas, Mudik lebaran juga mengandung berbagai manfaat, diantaranya:

1. Menjumpai Orang tua dan keluarga

Saat mudik Lebaran dapat mempertemukan kita dengan orang tua dan keluarga. Karena menemui orang tua merupakan salah satu bentuk bakti kita kepada mereka.

2. Berbagi Rejeki dengan orang lain

Mudik Lebaran juga menjadi kesempatan untuk berbagi rezeki dengan orang lain. Menyisihkan penghasilan untuk dibagikan kepada sanak saudara yang masih anak-anak atau belum bekerja. 

3. Ajang saling memaafkan

Hari raya iedul fitri adalah saat yang baik untuk melakukan introspeksi diri atas kekurangan dan kesalahan selama ini, baik kepada sesama maupun kepada diri sendiri. 

4. Mempererat ukhuwah

Mudik Lebaran juga menjadi saat yang sangat tepat untuk bertemu teman-teman lama dan menjalin komunikasi kembali dengan mereka. Saling berkunjung ke rumah saudara, tetangga atau kerabat ketika hari raya.

Lonjakan arus mudik biasanya terjadi pada satu minggu sebelum lebaran, karena biasanya perusahaan tempat mereka bekerja mulai meliburkan karyawannya. Para pemudik memanfaatkan kendaraan yang mereka miliki seperti sepeda motor, mobil pribadi atau mungkin menggunakan alat transportasi umum yang cukup aman. 

Tidak hanya itu, biasanya ada perusahaan yang menyiapkan armada khusus bagi karyawannya yang akan mudik ke kampung halaman dengan gratis atau pun dengan tarif yang lebih murah jika dibandingkan dengan menggunakan alat transportasi umum lainnya. 

Karena pentingnya momen mudik lebaran bagi perantau yang mungkin telah meraih kesuksesan hidup di perantauan, hal ini membutuhkan persiapan yang matang agar dapat sampai ke kampung halaman dengan selamat. 

Pelaksanaan mudik pun bisa menjadi sumber pendapatan orang lain terutama di jalur-jalur yang dilalui pemudik. Mereka menjajakan makanan dan minuman ringan, tempat istirahat darurat yang menyediakan fasilitas mandi, cuci dan kakus untuk keperluan buang hajat.

bm

Blogger amatir yang suka berbagi cerita, informasi dan ilmu pengetahuan melalui tulisan di blog.

Posting Komentar

Mohon berikan komentar dengan bahasa yang santun sesuai dengan topik yang dibahas, tidak memasang link hidup, dan tidak meninggalkan spam!.

Terimakasih banyak atas perhatiannya.

avatar
Admin Kang Syahri Online
Selamat datang di Kang Syahri
Silakan kirimkan pesan untuk bekerjasama dengan kami!