Pentingnya Mengenalkan Semangat Menulis Anak Sejak Dini
Menulis merupakan salah satu kemampuan berbahasa yang harus dimiliki oleh anak untuk mengekspresikan pemikirannya. Ketika menulis, anak juga melakukan aktivitas berpikir.
Anak usia dini berada pada masa keemasan (golden age). Pada masa itu mereka memiliki daya rekam yang sangat kuat terhadap berbagai pengalaman yang didapatnya. Hal itu menjadikan aktivitas pendidikan akan sangat efektif jika diberikan kepada anak sejak dini.
Salah satu aktivitas pendidikan yang bisa diberikan oleh orang tua bagi anak usia dini adalah kegiatan menulis. Anak menulis dengan cara memegang alat tulis kemudian menggoreskannya di atas kertas dengan cara menggerakkan pergelangan tangan, jari-jari tangan, dan telapak tangannya. Gerakkan tersebut merupakan gerak motorik halus.
Berdasarkan sebuah data yang cukup mencengkangkan bahwa kemampuan literasi di Indonesia menurut salah satu survei Tahun 2022 kemampuan membaca dan menulis anak-anak di Indonesia menempati peringkat ke-90 dari 100 negara.
Bahkan berdasarkan data dari UNESCO dari pada bulan Juli 2024, Indonesia ada di peringkat 100 dari 238 negara dan ini hanya unggul mungkin dari beberapa negara di Afrika maupun di Oceania dan juga di Asia Tenggara sendiri Indonesia termasuk di peringkat yang paling rendah.
Mengenalkan Semangat Menulis Anak Sejak Dini
Ada beberapa faktor yang membuat minat membaca masyarakat Indonesia menjadi rendah, diantaranya belum ada pembiasaan dalam keluarga membaca sejak dini, karena anak-anak adalah peniru ulung, kebiasaan orang tua dan anak-anak biasanya mengikuti.
Untuk itu lingkungan keluarga dalam mengajarkan kebiasaan membaca menjadi penting untuk meningkatkan kemampuan literasi. Oleh karena pada webinar yang membahas Mengenalkan Semangat Menulis Anak Sejak Dini.
Pada webinar tersebut, Sinotif menghadirkan seorang narasumber yang memiliki pengalaman di bidang jurnalis di beberapa media parenting nasional di bidang lifestyle juga jadi copywriter yakni ibu Febria Silaen.
Keluarga mempunyai peran penting dalam mengajarkan kemampuan menulis pada anak. Keluarga dapat memulai dan melakukannya melalui 3 prinsip berikut :
- Membangun interaksi anak dan orang tua sebagai media belajar bahasa dan komunikasi verbal maupun tulis
- Menyediakan lingkungan yang mendukung kesadaran anak akan tulisan dan menulis
- Memberikan respon yang hangat dan mendukung usaha belajar anak.
Kegiatan menulis adalah kegiatan yang tidak bisa dihindari dalam perkembangan anak. Anak akan sekolah dan menuntut mereka harus punya kemampuan menulis.
Terlebih dalam sistem pendidikan kita, anak SD kelas 1 sudah diperkenalkan dengan tulisan. Sehingga dari awal, anak sebaiknya mulai diperkenalkan dan dibiasakan dengan dunia tulis menulis ini.
Meskipun demikian, kita mesti paham bahwa kegiatan ini tidak boleh dianggap beban oleh anak. Mereka harus melakukan kegiatan dengan senang dan gembira. Karena dunia anak adalah dunia bermain, sehingga pelajaran menulis harus dikemas sebagai media bermain.
Jika kita mampu mengemas kegiatan menulis ini dalam konsep permainan, maka kemampuan menulis ini dapat mulai diperkenalkan pada anak sejak usia bayi yaitu usia sekitar 1 (satu) tahun.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Menulis pada Anak
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keterampilan menulis pada anak, yakni:
1. Faktor Internal
- Minat
Minat merupakan bagian yang terpenting yang harus ditanamkan dalam diri seorang penulis. Karena seorang penulis yang memiliki minat yang kuat dalam kegiatan menulis yang dia tekuni, maka akan berusaha akan membuat tulisan yang baik dan benar.
- Motivasi
Dengan motivasi seorang penulis akan berusaha mencapai tujuan yang diingan dari tulisan yang telah dibuatnya. Melalui motivasi inialah seorang penulis akan melakukan berbagai hal untuk menjadikan tulisannya sesuai dengan target yang ingin dicapainya.
- Intelegensi
Seseorang yang memiliki intelegensi yang baik akan memiliki kemungkinan yang lebih besar dalam menghasilkan tulisan yang baik dan berkualitas.
2. Faktor Eksternal
Sarana dan alat yang tersedia
Sarana dan alat dalam menulis juga mempengaruhi keterampilan menulis anak. Dalam hal ini biasanya terjadi pada anak-anak yang berada di derah terpencil yang tidak memungkinkan mendapatkan sarana dan alat untuk melatih keterampilan menulisnya. Sehingga keterampilan meulis anak tidak terasah atau malah tidak pernah diajarkan.
- Lingkungan sosial penulis
Lingkungan sosial penulis sangat mempengaruhi keterampilan menulis anak. Anak yang memiliki lingkungan sosial yang mendukung untuk mengembangkan keterampilan menulisnya, maka akan memiliki kesempatan menulis sebuah tulisan yang baik.
Sedangkan anak yang tidak memiliki lingkungan sosial yang baik untuk mengembangkan keterampilan menulisnya akan memiliki keterbatasan dalam menembangkan gagasannya dalam bentuk tulisan.
- Refrensi yang digunakan untuk menulis
Melalui refrensi yang tepat anak akan lebih mudah memgembangkan gagasannya, sehingga akan mempermudan anak untuk menghasilkan sebuah tulisan yang baik
Pentingnya Mengenalkan Semangat Menulis Anak Sejak Dini
1. Meningkatkan Kemampuan Berbahasa
Menulis membantu anak untuk belajar merangkai kata dan kalimat dengan baik, serta memperkaya kosakata. Proses menulis melibatkan otak dalam menganalisis bahasa, memperbaiki tata bahasa, dan membentuk cara berpikir logis.
2. Mengasah Imajinasi dan Kreativitas
Dengan menulis, anak-anak dapat menyalurkan ide dan cerita dari imajinasi mereka. Ini memberi mereka kebebasan untuk mengeksplorasi dunia yang mereka ciptakan sendiri, mengembangkan kreativitas dan daya pikir.
3. Meningkatkan Kepercayaan Diri
Ketika anak berhasil menulis sesuatu baik itu cerita pendek, puisi, atau jurnal harian mereka akan merasa bangga dengan pencapaiannya. Hal ini membantu meningkatkan kepercayaan diri, terutama ketika mereka melihat perkembangan dalam karya tulisnya.
4. Membantu Mengelola Emosi
Melalui menulis, anak-anak dapat mengekspresikan perasaan dan emosi mereka, baik yang positif maupun negatif. Ini adalah cara yang sehat untuk melatih anak memahami dan mengelola emosi sejak dini.
Wah indonesia peringatnya gede banget ty
ReplyDeletetapi memang kenyataannya sepert itu itu seh
anak anak sekarang lebih suka pegang hape daripada buku
yang pegang buku, kadang kena bully